Berteman dengan orang sholeh.
Rasulullah SAW mengatakan dalam haditsnya: Bergaulah engkau dengan orang orang baik & janganlah bergaul dengan orang orang buruk. Ibarat engkau berteman dengan orang yang berjualan minyak wangi dan engkau berteman dengan orang pandai besi.
Pengaruh Pergaulan dengan orang baik & buruk.
Pergaulan adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan juga merupakan salah satu cara seseorang untuk berinteraksi dengan alam sekitarnya karena fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang tak mungkin bisa hidup sendirian. Manusia juga memiliki sifat tolong-menolong dan saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi dengan sesama manusia juga menciptakan kemaslahatan besar bagi manusia itu sendiri dan juga lingkungannya.
Pergaulan akan mempengaruhi pemikiran seseorang, lebih-lebih keimanannya. Seseorang dapat menjual iman, karena tergiur tipuan kawannya. Sebaliknya, seseorang bisa menjadi orang shalih karena selalu dinasihati teman dekatnya.
Maka dari itu, Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka hendaklah di antara kalian melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR. al Hakim).
Yang harus diutamakan kawan adalah orang yang berilmu. Sebab sedikit atau banyak akan mempengaruhi pemikiran kita.
Orang baik (ahl al-khoir) adalah orang yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Individu yang baik ini adalah orang yang beradab. Pengamalan adab ini meliputi adab kepada Allah SWT, sebagai tingkatan adab tertinggi. Kemudian adab dengan sesama manusia, kepada ilmu, kepada alam dan sebagainya. Karena orang baik (insan adabi) memberi pencerahan dalam segala aspek bidang kehidupan, maka Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk dekat dan bergaul ..
Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang dzalim dan lalai bisa membutakan hati. Allah SWT bersabda: “Dan janganlah kamu condong kepada orang-orang dzalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka. Dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolong pun selain dari Allah SWT, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.” (HR. QS. Hud: 113) . Setiap kita bergaul secara akrab dengan orang-orang lalai maka, saat itu iman kita akan lemah. Duduk bersama orang-orang fasik oleh Rasulullah SAW dikaitkan dengan kadar keimanannya. Tidak mungkin orang beriman bergaul akrab bersama mereka dalam bersekutu melakukan aktifitas tidak baik.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia duduk (di suatu majelis) yang dihidangkan padanya minuman keras.” (HR. Abdu Dawud dan Ibn Majah).
KOMENTAR TENTANG DEFINISI BERGAUL & DEFINISI ORANG BAIK DAN DZOLIM.
- Pengaruh & Manfaat bergaul dengan orang baik / shaleh
Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, bahwa “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.”
Didalam bergaul , maka bergaulah dan berkumpulah dengan orang orang shaleh karena sangat bermanfaat untuk kepentingan dunia & akherat. Adapun beberapa manfaatnya adalah :
- Memberikan Pengaruh Baik.
Manfaat bergaul dengan orang sholeh adalah kita mendapat kesempatan saling mengingatkan dalam kebaikan. Orang-orang yang sholeh mengetahui pentingnya saling mengingatkan dalam kebaikan. Inilah yang akan membuat kita lambat laun berubah menjadi seseorang yang berubah menjadi lebih baik jika banyak berteman dengan orang sholeh.
- Mendapatkan Doa yang baik.
Orang-orang yang sholeh mengetahui pentingnya berdoa dan mendoakan orang lain. Inilah yang akan membuat kita akan mendapatkan doa dari mereka. Orang-orang yang sholeh tentu tidak akan menunjukkan secara terang-terangan mengenai doa yang dipanjatkannya untuk kita. Akan tetapi, kita bisa merasakan rasa tenang dalam hati ketika bersamanya. Teman yang sholeh adalah orang-orang yang baik dan akan mendoakan kita dengan doa-doa yang baik.
- Sebagai Tanda Kesholehan kita.
Jika ingin mengetahui seberapa sholeh diri kita, maka lihatlah siapa saja yang ada di sekeliling kita. Berteman dengan orang-orang yang sholeh bisa membuat kita menilai, apakah kita sudah termasuk dalam hamba sholeh yang diridhai Allah. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Abu Daud dan Imam At Tirmidzi, Rasulullah bersabda “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.”
- Menyehatkan Jiwa.
Bergaul dengan orang-orang yang sholeh bisa membawa pengaruh positif dalam batin kita. Orang-orang yang sholeh biasanya memiliki karakter yang baik serta jiwa yang tenang. Mereka tidak mudah mengeluh dan selalu berpikir positif karena memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah. Inilah manfaat bergaul dengan orang sholeh, jiwa kita juga akan lebih tenang.
- Dibangkitkan bersama di hari kiamat.
Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim, bahwa “Ada yang berkata pada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ‘Ada seseorang yang mencintai suatu kaum, namun ia tak pernah berjumpa dengan mereka.’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lantas bersabda, ‘Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” Jika berteman dengan orang yang sholeh, Insya Allah kita akan dibangkitkan degan mereka saat hari kiamat
ADAB ADAB DALAM BERGAUL.
Rasulullah SAW adalah sosok pribadi panutan umat dan sangat menyenangkan.Beliau baik kepada siapapun kepada keluarganya, anak anak dan para sahabatnya tak terkecuali kepada kaum kafir atau non muslim. Diantara adab adab bergaul dalam Islam adalah :
- Mengedepankan moral artinya selalu berkomitmen kepada aturan aturan dan nilai keislaman
- Menghargai orang lain
- Pandai menjalin komunikasi.
Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna).Agama muliaini diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya. Dia turunkan ketetapan syariat agar manusia hidup tenteram dan teratur.Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan mengenai tata cara pergaulan antara pria dan wanita agar mereka terhindar dari perbuatan zina.
- Pertama, hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara berlebihan.
- Hendaknya seorang muslim menjaga auratnya masing masing dengan cara berbusana muslim/islami.
- Ketiga, tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina misalnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan mahram.Nabi bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwatdengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan.
- Keempat, hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabatan tangan sebagaimana dicontohkan Nabi saw, “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita.
Di dalam kitab Maj’muah Rasail al Imam Al Ghozali juga dijelaskan diantara adab ketika berteman adalah: Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.
Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata,
ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به
“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat
Dari semua keutamaan memiliki sahabat yang saleh, ada keutamaan yang juga merupakan kenikmatan besar, yaitu persahabatan orang yang saleh akan berlanjut sampai surga dan akan kekal selamanya. Tentu ini kenikmatan yang sangat besar, karena antara sahabat dekat pasti tidak ingin berpisah dengan sahabat lainnya. Persahabatan sementara di dunia kemudian dipisahkan dengan kematian begitu saja, tentu bukan akhir yang indah.